BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah
Kerja Nyata ( KKN ) merupakan salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian merupakan suatu wujud
Kristalisasi dan Integrasi serta ilmu
yang tertuang secara teoritis di bangku kuliah untuk ditetapkan secara nyata
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sehingga ilmu yang di peroleh dapat
diaplikasikan dan di bidangkan dalam masyarakat luas.
KKN bagi Mahasiswa dapat di harapkan
menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah pengetahuan,
kemampuan, dan kesedaran hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat, kehadiran
mahasiswa di harapkan mampu memberikan motifasi dan inovasi dalam bidang sosial
kemasyarakatan. Hal ini selaras dengan fungsi Perguruan Tinggi sebagai jembatan
(komunikasi) dalam proses pembangunan dan penerapan IPTEK pada khususnya.
Pada hakikatnya tujuan utama KKN lainnya
adalah agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui
keterlibatannya dalam masyarakat dan secara langsung dapat mengidentifikasi,
merumuskan serta memecahkan permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat secara
Interdisipliner dan Komphrensip.
Berdasarkan
hal tersebut, Kuliah Kerja Nyata Sekolah Tinggi Pertanian sebagai bentuk
aplikasi keilmuan yang dimiliki mahasiswa kehadapan masyarakat dalam
mengembangkan kompetensinya, di harapkan sudah selayaknya siap untuk menghadapi
tantangan yang sedang berkembang pada era globalisasi seperti sekarang ini.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat saat-saat ini dapat
disampaikan ataupun diterapkan oleh mahasiswa di lokasi KKN sesuai dengan
kebutuhan masyarakat maupun tuntutan zaman.
Kuliah
Kerja Nyata mempunyai empat kelompok sasaran yaitu Mahasiswa, Masyarakat,
Pemerintah dan Perguruan Tinggi. Bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata mempunyai
sasaran untuk membina mahasiswa agar menjadi motivator dan inovator, sasaran
bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah adalah
untuk memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, serta IPTEK dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
Sasaran
bagi Perguruan Tinggi adalah untuk memperoleh
umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dalam masyarakat, sehingga
kurikulum Perguruan Tinggi dapat di sesuaikan dengan kondisi masyarakat yang di
awali oleh PEMDA yang terkait.
1.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan KKN Angkatan II dimulai
pada tanggal 07 September sampai dengan 14 Oktober 2012 dan bertempat di Desa
Tawabi Kecamatan Kepulauan Jouronga Kabupaten Halmahera Selatan.
1.3 Tujuan Kuliah Kerja Nyata ( KKN )
Tujuan dari KKN ini
adalah:
1.
Untuk menghasilkan Sarjana sebagai
penerus pembangunan dalam menghayati masalah yang dihadapi masyarakat serta
menanggulangi masalah yang dihadapi tersebut secara pragmatis dan
intersdisipliner.
2.
Agar Perguruan Tinggi lebih dekat pada
masyarakat dan lebih meningkatkan kualitas dan relevansi program-program dengan
tuntutan pembangunan di Desa tersebut.
3.
Agar perguruan tinggi dapat membantu
pemerintah dalam mempercepat gerak pembangunan di pedesaan.
4.
Agar tercipta pengembangan kerja sama
antar disiplin ilmu.
5.
Agar tumbuh wawasan dan kesadaran
dinamika social dalam pembangunan masyarakat.
6.
Agar tumbuh rasa bangga, semangat
kerja dan kemandirian masyarakat.
7.
Agar tercipta partisipasi dikalangan
masyarakat dalam pembangunan nasional.
1.4 Sasaran Program Kuliah Kerja Nyata
( KKN )
Ø Mahasiswa
sebagai calon penerus pembangunan ke depan
Ø Perguruan
Tinggi sebagai tempat belajar Mahasiswa
Ø Masyarakat
maupun Pemerintah Daerah yang dibantu oleh mahasiswa
BAB
II
KONDISI
DAN POTENSI WILAYAH DESA
2.1.
Sumber Daya Alam
Desa Tawabi merupakan salah satu desa tertua dari
kedua desa yaitu pulau Gala dan Gonone di Kecamatan Kepulauan Jouronga,
kabupaten Halmahera Selatan, dengan luas wilayah 945 ha yang terdiri dari
potensi umum, pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.
Tabel 1.
Data Potensi SDA Desa Tawabi Kecamatan Kep. Jouronga
No.
|
Uraian
|
Jumlah (Ha)
|
Ket.
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Tanah Perkebunan Rakyat
Lahan Tanam Ubi kayu
Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Lahan Perkebunan
Tipologi
Luas Tanaman Kelapa
Luas tanaman vanili
|
364
125
1
1
50
400
4
|
|
|
945
|
|
Sumber: Data Pengisian Profil
Desa Tawabi Kecamatan Kep. Jouronga Tahun 2011.
Kondisi wilayah Desa Tawabi berada pada daerah
kepulauan yang memiliki luas 50 ha, dengan batas-batas Desa sebagai berikut :
~
Bagian Barat berbatasan dengan pulau
Gala,
~
Bagian Timur berbatasan dengan pulau
Irian,
~
Bagian Utara berbatasan pulau Damar
dan
~
Bagian Selatan berbatasan dengan pulau
Obi.
Orbitasi Desa Tawabi antara jarak ke ibukota
kecamatan 10 mil, dengan lama tempuh sekitar 2 jam menggunakan Katinting. kemudian
jarak ke ibukota kabupaten adalah 120 km dengan menggunakan Katinting dengan
lama tempuh 9 jam.
Selain itu, untuk sumber daya air di Desa Tawabi
tidak memiliki air irigasi, namun sumber air minum yang dimanfaatkan oleh 218
kk adalah sumur gali dengan jumlah 6 unit dan 2 unit telah mengalami
kerusakan.
Dari sektor Pertanian untuk
tanaman pangan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Tawabi adalah ubi kayu
dengan luas areal adalah 125 ha.
Komoditas tersebut dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi sehari-sehari
yang telah diolah menjadi sagu. Selain
itu, masyarakat setempat memasarkan hasil produksi sagu ke wilayah lain seperti
Ternate, Obi, dan Bacan dengan harga jual Rp 7.000 perikat.
Dari sektor perkebunan di Desa Tawabi
memiliki 2 komoditas yang dibudidayakan yaitu kelapa seluas 400 ha dan pala 4
ha. Dari kedua komoditas tersebut,
kelapa yang lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dibandingkan
dengan pala. Hal tersebut disebabkan
karena kelapa memiliki areal yang lebih luas dan prospek yang menjanjikan. Kelapa yang dihasilkan diolah menjadi kopra
oleh masyarakat setempat dan kemudian dipasarkan ke wilayah lain seperti
Kukupang dan Pasipalele dengan harga perkilonya adalah Rp 4.000.
Sementara itu, untuk sektor
perikanan komoditas yang lebih banyak dibudidayakan oleh masyarakat yang ada di
Desa Tawabi adalah rumput laut dengan hasilnya pertahunnya adalah 180 ton pada
tahun 2011. Akan tetapi, pada tahun 2012
lambat laun mulai mengalami penurunan untuk melakukan kegiatan tersebut
disebabkan karena terserangya penyakit sehingga membuat masyarakat menjadi
malas untuk membudidayakan rumput laut.
Akan tetapi, terlepas dari rumput laut masyarakat mulai mengalihkan
kegiatan perikanannya dihasil tangkapan ikan menggunakan bagang untuk mendukung
kehidupan sehari-hari dalam hal konsumsi.
Selain itu juga, dipasarkan kepada masyarakat di Desa setempat dan juga
daerah-daerah lain yang memiliki stok permintaan pasar yang cukup menjanjikan.
Untuk sektor kehutanan, masyarakat
tidak melakukan kegiatan budidaya apapun, akan tetapi mengambil hasil hutan
diwilayah setempat dengan menebang pohon-pohon kayu yang disesuikan dengan
keperluan baik untuk pembuatan rumah ataupun pembuatan perlengkapan untuk
transportasi laut seperti katinting dan spit yang merupakan penghasilan
sampingan untuk mendukung kebutuhan hidup sehari-hari.
2.2.
Sumber Daya Manusia
Konsep tentang sumber daya manusia tentu tidak
lepas dari manusia itu sendiri beserta dengan atribut-atribut uniknya yang
dimulai dari aspek fisik hingga aspek psikologis. Satu hal yang paling menonjol
dari manusia adalah makhluk yang komunal, dimana setiap individu selalu
membutuhkan individu yang lain untuk saling berinteraksi.
Secara garis besar Sumber
daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di
dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial
maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan.
Potensi manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek
kuantitas
dan kualitas.
Karakteristik demografi merupakan aspek
kuantitatif sumber daya manusia yang dapat digunakan untuk
menggambarkan jumlah dan pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk dan
komposisi penduduk.
2.2.1. Jumlah Penduduk
Potensi sumberdaya manusia di Desa Tawabi
dengan total penduduk pada tahun 2012 sesuai hasil pendataan sebanyak 868 jiwa
yang terdiri dari laki-laki 458 orang dan perempuan 410 orang serta jumlah KK
sebanyak 218 . Data menurut umur penduduk Desa Tawabi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2. Data Penduduk Berdasarkan Umur
Di Desa Tawabi Kec. Kep. Jouronga.
NO
|
UMUR (TAHUN)
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
0-6
|
114
|
13,5
|
2
|
7-12
|
151
|
17,9
|
3
|
12-18
|
121
|
14,3
|
4
|
19-25
|
97
|
11,4
|
5
|
26-31
|
101
|
11,9
|
6
|
32-37
|
67
|
12,0
|
7
|
38-43
|
59
|
7,0
|
8
|
44-49
|
32
|
3,7
|
9
|
50-56
|
46
|
5,4
|
10
|
57-62
|
25
|
3,0
|
11
|
63-68
|
12
|
1,4
|
12
|
69-74
|
13
|
1,5
|
13
|
75-80
|
6
|
0,7
|
TOTAL
|
844
|
103,7
|
Sumber: Hasil
Pendataan Di Desa Tawabi Kec. Kepulauan Jouronga Tahun 2012.
2.2.2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan bagian yang tidak bisa terlepas dari
kehidupan manusia, karena dapat menggambarkan kemajuan di suatu
daerah dalam mengelola sumberdaya alam.
Tingkat pendidikan di Desa Tawabi yang lebih dominan adalah tamatan SD
sebanyak 569 orang dengan presentase 68,3% dan SLTP sebanyak 117 orang dengan
presentse 14,0%. Sementara itu, tingkat
pendidikan yang lebih sedikit didapatkan dari hasil pendataan adalah D3
sebanyak 1 orang dengan presentase 0,1% dan D2 sebanyak 2 orang dengan
presesentse 0,2%.
Berikut ini merupakan tingkat pendidikan
penduduk di Desa Tawabi yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa
Tawabi Kec. Kepulauan Jouronga.
NO
|
PENDIDIKAN
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
Belum sekolah
|
86
|
10,3
|
2
|
Tamat SD/ Sederajat
|
569
|
68,3
|
3
|
SLTP/Sederajat
|
117
|
14,0
|
4
|
SLTA/Sederajat
|
52
|
6,2
|
5
|
D2
|
2
|
0,2
|
6
|
D3
|
1
|
0,1
|
7
|
S1
|
5
|
0,6
|
TOTAL
|
832
|
99,7
|
Sumber: Hasil Pendataan Di Desa Tawabi
Kec. Kepulauan Jouronga Tahun 2012.
2.3.
Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi
Ketersediaan sarana
dan prasarana yang baik disuatu Desa dapat mempermudah masyarakat dan mendukung
keberlangsungan hidup sehari-hari.
Prasarana transportasi darat meliputi jalan Tumbumas dengan panjang 11/2
km yang masih dilalui oleh masyarakat untuk aktifitas sehari-hari. Kemudian untuk prasarana tranportasi laut
meliputi tambatan perahu dan pelabuhan kapal penumpang, sementara untuk sarana
transportasi sungai meliputi perahu motor dan kapal antar pulau. Kedua tranportasi tersebut memiliki jumlah
sebanyak 1 unit.
Selain itu, untuk prasarana komunikasi di Desa Tawabi memiliki jumlah
total TV dan parabola sebanyak 48 unit yang dimanfaatkan oleh masyarakat
setempat untuk memperoleh informasi dan sebagai hiburan keluarga. Kemudian untuk penggunaan air bersih memiliki
jumlah sebanyak 6 unit berupa sumur galian yang dimanfaatkan oleh 218 KK. Prasarana penerangan yang digunakan oleh
masyarakat setempat berupa lampu minyak 1 unit dan untuk pelayanan kesehatan
yang dimiliki berupa polindes dan terdiri 1 unit.
Berikut ini merupakan sarana dan prasarana di Desa Tawabi yang dapat
pada tabel dibawah ini.
Tabel
4. Sarana dan Prasarana Di Desa Tawabi Kec. Kepulauan Jouronga.
No.
|
Sarana dan Prasarana
|
Jumlah
|
Ket.
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Prasarana
transportasi darat
●
Jalan Tumbumas
Prasarana
transportasi sungai/laut
● Tambatan perahu
●
Pelabuhan kapal penumpang
Sarana
Transportasi sungai/laut
●
Perahu motor
●
Kapal antar pulau
●
Perahu tanpa motor
Prasarana
Komunikasi
● Jumlah TV
●
Jumlah Parabola
Prasarana
air bersih
●
Jumlah sumur gali
Prasarana
pendidikan
●
SLTP
●
SD
Prasarana
penerangan
●
Diesel
●
Lampu Minyak
Prasarana
desa
●
Poskesdes
|
1
1/2 km
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
-
48
unit
48
unit
-
6
unit
1
unit
1
unit
1
unit
-
1
unit
|
|
Sumber: Sumber: Hasil Pendataan
Di Desa Tawabi Kec. Kepulauan Jouronga Tahun 2012.
2.4. Keadaan Pertanian, Perikanan, Kehutanan
Keadaan pertanian di Desa Tawabi yang paling menonjol dan banyak
digeluti oleh masyarakat setempat adalah tanaman ubi kayu. Tanaman ini memiliki areal yang luas dan
dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan pangan, selain itu dapat juga mendukung
perekonomian masyarakat setempat karena memiliki prospek pasar yang cukup
menjanjikan. Tanaman ubi kayu yang telah
dipanen, kemudian diolah menjadi sagu dan siap untuk dipasarkan sesuia dengan
sasaran wilayah yang dituju.
Keadaan untuk perikanan, komoditas yang dibudidayakan oleh masyarakat
setempat di Desa Tawabi adalah rumput laut yang dijadikan sebagai kegiatan
usaha untuk mendukung kebutuhan financial.
Dalam kegiatan budidaya rumput laut ini, masyarakat setempat masih
mengalami permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan yaitu akibat
serangan penyakit yang mengakibatkan kegagalan.
Namun dengan peristiwa tersebut tidak menyurutkan langkah masyarakat
untuk membudidayakan rumput laut. Hal
ini terbukti dengan adanya bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui Dinas
Perikanan berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk membudidayakan
rumput laut dan hal tersebut sangat direspon oleh masyarakat di Desa Tawabi
untuk melakukan kegiatan tersebut.
Selain rumput laut, masyarakat juga melakukan kegiatan perikanan dari
hasil tangkapan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari dan dapat pula
dipasarkan pada Desa setempat dan wilayah di Desa lain untuk menambah kebutuhan
finansial.
Sementara itu, untuk keadaan kehutanan di
Desa tawabi masih cukup baik yang mana ditumbuhi dari beberapa jenis peponanan
dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Tawabi adalah untuk kebutuhan pembanguna
Desa, pendirian perumahan, dan pembuatan sarana transportasi laut seperti
katinting dan spit.
2.5.
Sumber Mata Pencaharian
Mata pencaharian merupakan
bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia karena sangat
berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan.
Mata pencaharian yang layak dapat memberikan kesejahteraan bagi
masyarakat yang ada di suatu Desa, namun sebaliknya maka akan menimbulkan
kesengsaraan bagi masyarakat itu sendiri.
Mata pencaharian pokok oleh masyarakat di Desa Tawabi didominasi oleh
petani yaitu sebanyak 120 orang dengan presentasi 56,0% dan nelayan sebanyak 76
orang dengan presentase 35,5%. Sementara
itu, mata pencaharian yang lebih sedikit geluti oleh masyarakat Tawabi adalah
swasta dan PTT yang terdiri dari 3 orang dengan presentase 1,4%. Berikut ini merupakan mata pencaharian pokok
oleh masyarakat Tawabi yang dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Desa Tawabi
No.
|
Profesi
|
Jumlah
|
%
|
1
|
Petani
|
120
|
56,0
|
2
|
Buruh Tani
|
-
|
-
|
3
|
Buruh/swasta
|
3
|
1,4
|
4
|
PNS
|
4
|
1,8
|
5
|
Tukang
|
8
|
3,7
|
6
|
Peternak
|
-
|
-
|
7
|
Nelayan
|
76
|
35,5
|
8
|
Montir
|
-
|
-
|
9
|
PTT
|
3
|
1,4
|
10
|
Dokter
|
-
|
|
TOTAL
|
214
|
99,8
|
Sumber: Hasil Pendataan Di Desa Tawabi
Kec. Kepulauan Jouronga Tahun 2012.
BAB
III
PEMBAHASAN
Memelihara ikan hias
di rumah merupakan hobi yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga,
kerabat, dan tetangga yang berkunjung di rumah anda. Menurut hasil penelitian, memelihara ikan
hias dapat menurunkan tingkat stress seseorang.
Selain itu, dengan memelihara ikan hias akan mengajarkan seseorang untuk
dapat bertanggung jawab, melatih kedisiplinan, dan meningkatkan daya
kreativitas.
Teknik budidaya ikan hias yang dilakukan di Desa Tawabi Kec. Kepulauan
Jouronga bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat mengenai
cara memelihara Ikan Guppy (Beta spenden)
di wadah yang terkontrol seperti akuarium atau wadah pemeliharaan lainnya.
3.1. Tahapan Pemeliharaan Ikan Guppy (Beta spenden)
Dalam membudidayakan ikan guppy (Beta spenden)
ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu:
1.
Persiapan Wadah Pemeliharaan
Wadah pemeliharaan merupakan tempat atau habitat untuk membudidayakan
ikan hias dan sebagai proses pengadaptasian pada lingkungan yang baru. Wadah pemeliharaan yang digunakan adalah boks
plastik dengan ukuran panjang 26 cm, lebar 19 cm, dan tinggi 16 cm. Persiapan wadah pemeliharaan bertujuan untuk
memudahkan pembudidaya ketika hendak melakukan penebaran ikan hias sesuai yang diinginkan.
2.
Persiapan Filter
Setelah wadah pemeliharaan disiapkan kemudian dilanjutkan dengan
persiapan filter. Filter merupakan suatu
alat atau benda yang dipakai ketika membudidayakan ikan hias dan berfungsi
sebagai penyaring kotoran akibat dari sisa pakan dan feses yang mengendap di dasar
akuarium. Filter yang digunakan dalam
budidaya ikan hias ini adalah kerikil-kerikil kecil yang dimasukkan ke dalam
wadah pemeliharaan yang berfungsi untuk mempertahankan kualitas air tetap
stabil.
3.
Pemasukan Air
Air merupakan media hidup bagi organisme akuatik untuk hidup, mencari
makan, dan berkembang biak. Air yang
dimasukkan ke dalam wadah pemeliharaan haruslah bersih dan tidak tercemar sehingga
tidak membahayakan bagi ikan hias yang dipelihara. Volume air yang diamsukkan ke wadah pemeliharaan
sekitar 2 liter dan tinggi air adalah 7 cm.
4.
Penebaran Ikan Hias
Setelah air telah dimasukkan dalam wadah pemeliharaan, kemudian
dilanjutkan dengan penebaran. Sebelum
ditebar terlebih dahulu harus dilakukan aklimatisasi dengan lingkungan yang baru
agar ikan tidak mengalami stress dan menghindari terjadinya kematian mendadak
ketika dimasukkan ke dalam wadah pemeliharaan.
Jenis ikan hias yang ditebar adalah ikan guppy (Beta spenden) dengan jumlah sebanyak 5 ekor memiliki ukuran panjang
tubuh 3 cm dan telah berumur 4 bulan.
Penebaran ikan hias ini harus dilakukan pada pagi dan sore hari ketika
suhu rendah. Hal ini bertujuan agar
mencegah terjadinya stress bagi ikan hias yang dipelihara.
5.
Pemberian Pakan
Ketersediaan pakan yang berkualitas, bernilai gizi tinggi, dan tidak
beracun dapat mendukung keberlangsungan hidup bagi ikan hias yang
dipelihara. Pakan merupakan bagian yang
sangat penting dalam setiap kegiatan budidaya, yang mana dapat menunjang pertumbuhan,
pertahanan hidup, dan juga reproduksi.
Ikan guppy (Beta spenden)
adalah jenis ikan hias pemakan tumbuhan (herbivore) dengan jenis pakan yang
dikonsumsi adalah daun kangkung berukuran kecil dan jenis tumbuhan
lainnya. Pakan yang diberikan pada ikan
guppy (Beta spenden) bukan saja dari
makanan dari tumbuhan,
tetapi dapat juga berupa suplemen bersereal seperti minuman energen. Energen yang diberikan pada ikan guppy (Beta
spenden) dengan takaran dosis yang disesuikan dengan jumlah dan diberikan
secara bertahap. Frekuensi pemberian pakan
energen untuk ikan guppy (Beta spenden)
yaitu 2 kali sehari pada pagi dan sore hari sekitar pukul 07.00 dan 17.00 WIT.
6.
Pergantian Air
Pergantian air pada wadah pemeliharaan dilakukan apabila pada
dinding-dinding dari dasar akuarium telah kotor akibat dari sisa pakan dan
feses yang mengendap. Pergantian air
dilakukan dengan cara ikan yang ada dalam wadah pemeliharaan dipindahkan ke
wadah pemeliahraan lain dan kemudian disekitar di dinding dibersihkan dengan dengan
kain halus, sementara itu, bagian dasar dilakukan pengurasan dengan menggunakan
tangan sehingga kotoran yang ada terangkat ke permukaan air. Setelah itu, air yang lama di buang secara
total dan kemudian diganti dengan air yang baru. Pergantian ini dilakukan dengan tujuan agar
mempertahankan kualitas air tetap stabil sehingga ikan hias yang dibudidayakan
memiliki kondisi fisik sehat dan warna tubuh tampak lebih cerah dan menarik.
3.2. Manfaat Memelihara Ikan Guppy (Beta spenden)
Memelihara ikan hias merupakan bagian dari
hobi seseorang untuk dapat dinikmati oleh anggota keluarga dan dapat
memperindah interior di rumah. Berikut
ini adalah beberapa manfaat yang diperlukan bila memelihara ikan guppy (Beta spenden).
1. Memberikan
kesenangan tersendiri bagi pemilik ikan hias.
2. Menurunkan
tingkat stress.
3. Hewan
yang tidak membuat repot pemiliknya.
4. Mengajarkan
untuk menjadi seseorang yang bertanggungjawab.
5. Melatih
kedisiplinan.
6. Meningkatkan
daya kreativitas seseorang.
7. Apabila
ditekuni secara serius, dapat dikembangkan menjadi alternative usaha yang cukup
menjanjikan.
BAB
VI
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Sesuai hasil
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam memelihara ikan hias seseorang
harus dituntut memiliki pengetahuan dan pemahaman serta mencari sumber
informasi sebanyak-banyaknya sehingga kegiatan pemeliharaan yang dilakukan tidak
mendapatkan hasil yang sia-sia dan mengalami kerugian. Kegiatan pemeliharaan ikan hias bukan saja
memberikan kesenangan pemiliknya, namun dapat pula dikembangkan menjadi
alternatif usaha yang cukup menjanjikan.
4.2. Saran
Saran, apabila seseorang memiliki ketertarikan
untuk memelihara ikan hias, maka dibutuhkan komitmen dan kesanggupan diri untuk
melakukan kegiatan tersebut sehingga dapat memberikan manfaat baik bagi diri
sendiri maupun orang lain.